Rabu, 27 Oktober 2010

Dampak Negatif

Dampak Negatif

1. Pornografi Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. 2. Violence and Gore Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. 3. Penipuan Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut. 4. Carding Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka. 5. Perjudian Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya. # Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). # Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. # Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). # Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya


Diantara manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.

Manfaat lain bisa diperoleh anak lewat program aplikasi berbentuk games yang umumnya dirancang untuk tujuan permainan dan tidak secara khusus diberi muatan pendidikan tertentu. Beberapa aplikasi games dapat berupa petualangan, pengaturan strategi, simulasi, dan bermain peran (role-play).

Dalam kaitan ini, komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.

Namun, sisi mudhorot penggunaan komputer tak juga bisa diabaikan. Salah satunya adalah dari kemungkinan anak, kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.

Akses negatif lewat internet
Pengaruh negatif lain, disepakati Nina dan Rizal adalah terbukanya akses negatif anak dari penggunaan internet. Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet.

Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Nina mengungkapkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.

Meski demikian, baik Nina maupun Rizal sepakat bahwa mengajarkan internet bagi anak, di zaman sekarang merupakan hal penting. Hanya saja, demi mencegah dampak negatifnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan orangtua.

Pertama, orangtualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, ujar Nina, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gatek.
”Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal,” sesal Nina.

Kedua, gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.

Ketiga, letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, menurut Nina akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.

Cegah kecanduan
Pengaruh negatif lain bagi anak, menurut Rizal, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial.

Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, menurut Rizal, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.

Dampak Psikologis Facebook Terhadap Kesehatan Mental Seorang Remaja


Seperti yang telah diketahui bersama, situs jejaring sosial pada zaman sekarang ini sudah sangat meluas di semua kalangan masyarakt. Mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa menggunakan fasilitas ini untuk berhubungan dengan teman ataupun mengenal teman baru yang terkadang sulit untuk bertemu secara langsung. Namun penggunaan situs jejaring sosial layaknya Facebook,MySpace ataupun Twitter, dapat memberikan dampak yang buruk juga terhadap perkembangan mental seorang manusia.

Disini saya akan megangkat tema mengenai Dampak Psikologis Facebook Terhadap Kesehatan Mental Seorang Manusia, dimana subjek dalam observasi kali ini ialah seorang wanita paruh baya yang gemar menggunakan fasilitas modern ini. Pada awalnya Maya ( samaran ) menggunakan jaringan sosial ini untuk memanfaatkan fasilitas permainan ( game ) yang tersedia dalam situs jejaring Facebook, namun seiring perjalanan waktu, Maya mengetahui segala bentuk fasilitas lainnya dalam Facebook yang dapat menghubungkannya dengan teman – teman lamanya ataupun teman baru, seperti contohnya mengup-date status didalam Facebooknya. Dan mulai sejak itulah Maya mulai kecanduan / ketagihan dengan jaringan situs sosial tersebut. Tiada hari tanpa mengup-date status ataupun mengirimkan pesan dinding atau pesan pribadi ke sesama pengguna Facebook yang juga merupakan temannya.

Setelah membaca pemaparan mengenai hasil pengamatan diatas, sayapun dapat memberikan penjelasan mengenai dampak – dampak apa sajakah yang akan muncul seiring dengan penggunaan Fasilitas jejaring soail Facebook terhadap kesehatan mental seorang manusia khususnya wanita, yang kali ini menjadi subjek dari penilitian saya, diantaranya :

 Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.

 Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.


 Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.

 Media elektronik, seperti Komputer, laptop, atau handphone ( ponsel ) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya

 Perilaku berkurangnya aktifitas berinreraksi langsung secara face to face terhadap orang lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, struk, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan)




Facebook demikian marak dibeberapa negara. Perkembangannya cukup pesat. Bermula dari situs jaringan sosial di sebuah universitas dan berkembang pesat ke banyak negara. Mengomentari hal ini segala sesuatu memang semula bermula dari hal kecil dan berkembang menjadi besar. Tingkat kompleksitas sistem dan jaringanpun berkembang dari semula sederhana menjadi sangat kompleks. Ide yang dapat diambil adalah rencanakan dari hal yang sederhana dan realisasikan rencana tersebut. Semua tidak ada yang instan. Seiring dengan realisasi tersebut tentunya perubahan-perubahan bisa dilakukan sehingga rencana semula yang sederhana menjadi suatu karya yang bermanfaat.

Kali ini saya ingin berbagi pendapat saya tentang facebook. Bermula dari dampak baiknya dahulu. Tentunya dengan Facebook kita dapat kembali bertemu dengan teman-teman lama walaupun di dunia maya. Dengan facebook komunikasi antar teman menjadi lancar walaupun berjauhan. Featurenya cukup beragam membuat nyaman menggunakannya. Bagi yang sedang jauh dari komunitas aslinya karena tugas misalnya sedang studi di luar kota atau luar negeri manfaat facebook sangat terasa. Yang saya alami saya masih tetap bisa mengikuti perkembangan komunitas saya di indonesia walupun saya sedang studi lanjut di jerman. Ini sangat diperlukan karena saya tidak akan terasing sekembalinya dari jerman dan menjalankan tugas di kampus saya semula. Banyak pengalaman teman-teman yang studi waktu dulu terasing selama bertahun-tahun sehingga seperti orang aneh ketika kembali ke komunitas semula.

Dengan Facebook kita bisa bertukar pikiran dengan sangat mudah. Pertukaran informasi difasilitasi dengan sangat bagus. Sebagai contohnya ketika kita butuh sesuatu atau ingin tahu tentang sesuatu tinggal kita tuliskan dalam status maka akan banyak respon dari teman kita.

Facebook dapat juga dimanfaatkan untuk mengkampanyekan suatu ide seperti Say No to Drug atau ide-ide lainnya. Membangun komunitas melalui Group atau Pages dengan tujuan yang baik akan sangat bermanfaat. Pertumbuhan Group atau Pages di Facebook terbilang cukup cepat. Sesuatu hal akan berkembang dengan cepat kalau dibangun secara bersama.

Dengan pages, suatu perusahaan juga dapat mengiklankan produknya. Mengenai aturan lebih detail bisa ditanyakan ke Facebook Team. Seharusnya memang Facebook kita manfaatkan secara positif.

Dampak baiknya mungkin banyak yang tahu. Dampak buruk yang terkadang tidak kita sadari. Saya uraikan beberapa hal dampak buruk Facebook:

1. Mengurangi kinerja
Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja. Sebenarnya bisa dikurangi akibatnya jika kita bisa memanage waktu yaitu bermain facebook ketika istirahat. Saya sendiri mengharamkan facebook bagi diri saya ketika saya sedang di institut. Hari senin sampai jum’at dari jam 9 sampai jam 18 adalah waktu terlarang bagi saya untuk membuka facebook.

2. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga
Mau diakui atau tidak ini terjadi jika kita membuka facebook saat sedang bersama keluarga. Sebuah riset di inggris menunjukan bahwa orang tua semakin sedikit waktunya dengan anak-anak mereka karena berbagai alasan. Salah satunya karena Facebook. Bisa terjadi sang suami sedang menulis wall, si istri sedang membuat koment di foto sementara anaknya diurusi pembantu. Saya termasuk orang kolot dalam hal ini. Saya akan membatasi diri saya dan keluarga saya untuk sekedar bermain facebook atau sms-an yang tidak penting saat bersama keluarga.

3.Tergantikanya kehidupan sosial
Facebook sangat nyaman sekali. Saking nyamannya sebagian orang merasa cukup dengan berinteraksi lewat facebook sehingga mengurangi frekuensi ketemu muka. Ada sebuah hal yang hilang dari interaksi seperti ini. Bertemu muka sangat lain dan tidak seharusnya digantikan dengan bertemu di dunia maya. Obrolan, tatapan mata, ekspresi muka, canda lewat ketawa tidak bisa tergantikan oleh rentetan kata2 bahkan video sekalipun.

4.Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur
Dalam Facebook kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial. Persoalan rumah tangga seseorang tanpa sadar bisa diketahui orang lain dengan hanya memperhatikan status dari orang tersebut.

5. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya
Seringkali pengguna Facebook tidak menyadari beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka. Seperti sudah dijelaskan dalam artikel tentang keamanan facebook, default dari info kita seharusnya tertutup dan tidak tertampil. Kalau memang ada yang perlu baru dibuka satu per satu sesuai kebutuhan.

6. Pornografi
Sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau pornografi.

7. Pemanfaatan untuk kegiatan negatif
Walupun telah diatur dalam peraturan penggunaan Facebook, tetap saja ada pihak yang memanfaatkan facebook untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages.

8. Kesalahpahaman
Facebook merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan teman-temannya. Seperti kehidupan nyata gosip atau informasi miring dengan cepat juga dapat berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di status, di wall dan komentar diberbagai aplikasi adalah sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan salah tafsir. Sudah ada kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook.

9. Mempengaruhi kesehatan (masih perdebatan)
Sebuah artikel di media inggris menyebutkan Facebook dapat meningkatkan stroke dan penyakit lainnya. Alasan yang dikemukakan menurut saya masih perlu dikaji lagi. Kalau menurut pendapat saya bukan karena facebooknya tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer.

10. Penipuan
Seperti media online lainnya, Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account facebook. Orang dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya yang ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan kriminal lainnya. (http://gozalimuslim.ngeblogs.com)

Senin, 04 Oktober 2010

Tugas Bab 3 kelmpok2 sos N keHidupan Masyrkt(sosiologi)

Kelompok-kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat

A. PENGANTAR

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara lain:

1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.

2. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.

3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. faktor tadi dapat merupakan nasib, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain.

4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

5. Besistem dan berproses.

B. PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Seorang sosiolog di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga, ataupun kelompok besar seperti masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan lain. hampir semua manusia merupakan kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggotanya menyebar, tapi pada waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul. Bila mereka berkumpul, terjadilah tukar-menukar pengalaman di antara mereka. Pada saat demikian, terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, akan tetapi para anggota keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan-perubahan, walaupun sama sekali tidak disadari. Saling tukar menukar pengalaman mempunyai peranan besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Manusia merupakan makhluk yang tediri dari jasmaniah dan rohaniah. Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia mempunyai pola berpikir yang akan mempengaruhi sikapnya.

C. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :

a. besar kecilnya jumlah anggota,

b. derajat interaksi sosial,

c. kepentingan dn wilayah,

d. berlangsungnya suatu kepentingan,

e. derajat organisasi,

f. kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.

g. tipe-tipe umum yang terdapat dalam kelompok sosial yaitu ;

- kategori statistic ; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.

- kategori sosial ; kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya Ikatan Dokter Indonesia.

- kelompok sosial seperti misalnya keluarga batih.

- kelompok tidak teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama, karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti karcis kereta api.

- organisasi formal ; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi.

2. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu

Seorang warga masyarakat yang asih bersahaja susunannya, secara relative menjadi anggota pula dari kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial yang dimaksud biasanya atas dasar kekerbatan, usia, seks serta atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan yang memberikan prestise tertentu sesuai adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat sukarela. Akan tetapi, dalam hal lain seperti bidang pekerjaan, rekreasi dan sebagainya, keanggotaannya bersifat sukarela. Suatu ukuran lainnya bagi si individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelopok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kerabat, dan rukun tetangga dari pada misalnya dengan suatu perusahaan besar atau Negara

3. In-group dan Out Group

In-group adalah kelompok sosial, dengan mengidentifikasikan dirinya. Sikap in-group pada umumnya didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota kelompok.Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap etnosentisme. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingannyatidak selalu sama.

4. Kelompok Primer dan Kelompok Skunder

Kelompok primer/face to face adalah kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal, dimana ada kerja sama yang erat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu erat.

5. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayanan (Gesellschaft)

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, ini bisa dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabat, rukun tetangga dan lain sebagainya. Cirri pokok dari paguyuban adalah (1) intimate ; hubungan menyeluruh yang mesra. (2) private ; hubungan bersifat pribadi untuk beberapa orang saja. (3) exclusive ; hubungn tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”. Tipe paguyuban ada 3, yaitu paguyupan karena ikatan darah, paguyuban karena tempat/wilayah yang sama dan paguyuban karena jiwa-pikiran yang sama.

Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis, biasanya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbale-balik seperti ikatan pedagang, organisasi yang luas atau industry, dll.

6. Formal Group dan Informal Group

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya. Sedangkan informl group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama.

7. Membership group dan Reference Group

Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Antara ke dua nya ini agak sulit untuk dipisahkan. Misalnya seorang anggota politik yang kebetulan menjadi anggota DPR, DPR merupakan membership group baginya akan tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada reference groupnya yaitu partainya. Ada dua tipe umum reference group yaitu ; (1) tipe normative yang menemukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan (2) tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadinnya.

8. Kelompok Okupasional dan Volunter

Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis, misalnya muncul kelompok seprofesi. Sedangkan kelompok volonter merupakan mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya tadi. Dengan demikian, maka kelompok volonter akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individu, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Kelompok volonter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan primer mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri, dan kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan sekunder misalnya adalah kebutuhan akan rekreasi.

D. KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK TERATUR

1. Kerumunan (Crowd)

Kerumunan (Crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan :

1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosisal :

a. khalayak penonton atau pendengar yang formal (formal audiences).

b. kelompok ekspresif yang telah direncanakan.

2. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual crouwds)

a. kumpulan yang kurang menyenangkan. Seperti orang yang menunggu bis dan antri karcis.

b. kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik, yaitu orang yang bersama sama menyelamatkan diri dari bahaya.

c. kerumunan penonton.

3. kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum ( lawless crowds)

a. kerumunan yang bertindak emosional

b. kerumunan yang bersifat inmoral seperti orang-orang mabuk.

2. Publik

Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interksi terjadi secara tidak langsung melalui alat/media komunikasi.

E. MASYARAKAT PEDESAAN (RURAL COMMUNITY) DAN MASYARAKAT PERKOTAAN (URBAN COMMUNITY)

1. Masyarakat Setempat (Community)

Istilah masyarakat setempat (community) menunjuk pada bagian masyarakat yangbertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, dimana faktor utama yang menjadi dasar utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya.

2. Tipe-tipe Masyarakat Setempat

Dalam mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat, dapat digunakan empat kriteria yang saling berpaut :

a. Jumlah penduduk

b. luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman,

c. fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat

d. organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.

3. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat pedesaan biasanya ditujukan pada sekumpulan orang yang bertempat tinggal di daerah desa atau jauh dari daerah ibukota/perkotaan. Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan masyarakat pedesaan lain. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan. Cirri dari masyarakat perkotaan antara lain kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan di desa dan lebih bersifat individulistis.

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Sebab-sebab urbanisas dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu :

1. Faktor yang mendorong penduduk desa untuk urbanisasi seperti lengkapnya pusat hiburan dan adanya lapangan pekerjaan dan lain sebagainya

2. Faktor yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota seperti pendidikan lebih banyak di kota dan lain sebagainya.

F. KELOMPOK-KELOMPOK KECIL (SMALL GROUP)

Small group adalah suatu kelompok yang kecil/yang secara teoritis terdiri paling dari dua orang, dimana orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri, penting baginya. Biasanya small group ini adalah hubungan persahabatan.

G. DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL

Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial akan menyebabkan konflik antar kelompok sosial maupun sesame anggota kelompok sosial. Di dalam dinamika kelompok sosial mungkin terjadi perbedaan pendapat hingga menjurus pada sikap etnosentrisme antar kelompok atau anggota.



KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Author: depepsi // Category: Uncategorized


A. PENDAHULUAN

Pada hakikatnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial dan individu.

Kita manusia tidak dapat hidup sendiri. Sebagai contoh, manusia pasti akan selalu berhubungan dengan hewan, namun antara manusia dan hewan itu pasti ada perbedaannya, yaitu:

MANUSIA

HEWAN

mempunyai alat fisik yang tidak memungkinkan untuk hidup sendiri tapi dengan alat fisik itu manusia mampu menciptakan sesuatu untuk mengatasi kekurangannya.

mempunyai alat-alat fisik yang memungkinkan dirinya hidup sendiri

  • Dalam hubungan antara manusia satu dengan yang lain adalah agaknya yang paling penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat dari hubungan itu.
  • Dalam memberikan reaksi, manusia cenderung untuk memberikan reaksi yang serasi dengan penyebab reaksinya karena sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau dua keinginan pokok, yaitu:

1. keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya

2. keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya

ž Interaksi antara manusia dengan manusia yang lain itu akhirnya akan dapat membentuk kelompok sosial

ž Namun tidak semua bisa menjadi kelompok sosial, syaratnya:

  1. Setia anggota harus sadar bahwa dia adalah kelompok anggota yang bersangkutan
  2. Ada hubungan timbal balik
  3. Ada faktor yang dimiliki bersama
  4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku
  5. Bersistem dan berproses.


Rounded Rectangle: 5. Bersistem dan berproses

C. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

1. KLASIFIKASI TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

Diklasifikasikan dari dari beberapa sudut atau atas dasar berbagai kriteria ukuran.

Reserved: Adanya kepentingan dan wilayah yang samaRounded Rectangle: KEPENTINGAN DAN WILAYAH








Rounded Rectangle: DERAJAT ORGANISASI
Reserved: Tingkatan organisasi tersebut




PENJELASAN

* GEORGE SIMMEL

- Mulai dari bentuk terkecil, yang terdiri dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang dinamakan monad, kemudian monad dikembangkan dari satu orang menjadi dua, tiga orang yang disebut dyad dan triyad.

- Contohnya: monad → individu → saya

dyad→ saya dengan ibu

triyad → saya, ibu, bapak

- Disamping itu, sebagai perbandingan, ditelaahnya kelompok-kelompok yang lebih besar. Analisis ini diteruskan oleh Leopold Von Wiese dan Howard Becker.

* FERDINAND THONNIES

- Pembagian atas dasar kelompok-kelompok, dimana anggota-anggotanya saling mengenal (face-to-face grouping) atau tidak saling mengenal.

- Contohnya: keluarga, rukum tetangga, desa → saling mengenal

Kota-kota, korporasi, negara→ hubungannya tidak sedekat yang di atas.

* STUART CHAPIN

- Mengembangkan teori Ferdinand Thonies, dengan memerhatikan tinggi rendahnya derajat kelekatan hubungan antara anggota-anggota kelompok social tersebut.

- Biasanya apabila dalam suatu kelompok tersebut ada suatu hubungan darah, maka kelompok sosial tersebut akan lebih lekat hubungan sosialnya, misalnya antara kita dengan ‘Om’ kita (adik ibu) akan lebih dekat hubungannya dibandingkan dengan kita dengan tetangga kita yang tidak ada hubungan darah dengan kita, meskipun kita berada pada suatu komplek perkampungan.

* KEPENTINGAN DAN WILAYAH

- Misalnya, masyarakat. Mereka mempunyai wilayah yang sama. Asosiasi, mereka memiliki kepentingan yang sama. Dengan adanya kesamaan itu maka akan timbul rasa menjadi bagian (anggota) dari kelompok social tersebut.

* DERAJAT ORGANISASI

- Berdasarkan tingkatannya, misalnya RT, RW, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, Negara.

Dalam membicarakan kelompok sosial harus hindari paham prasangka:

Y kelompok-kelompok sosial merupakan lawan individu

Y Hanya dapat dimengerti jika dipelajari di dalam hubungan antara yang satu dengan yang lain (sebagai pasangan).

→ Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya pendapat-pendapat yang menyatakan bahwa bentuk-bentuk kelompok sosial tertentu seperti public dan kerumunan merupakan ancaman bagi kesejahteraan individu.

Hal ini bisa terjadi karena mereka menganggap, kalau kelompok sosial hanya bisa dilakukan dengan berpasangan, padahal yang namanya kerumunan dan publik, sifatnya tidak tetap. Jelaslah mereka tidak akan mendapatkan kesejahteraan, yang ada mereka hanya mendapat ancaman.

2. KELOMPOK SOSIAL DIPANDANG DARI SUDUT INDIVIDU

Biasanya dibedakan berdasar:

  1. Kekerabatan → Simanjuntak, Naiborhu, dll
  2. Usia → anak-anak, remaja, dewasa, orang tua.
  3. Seks → laki-laki, perempuan.
  4. Pekerjaan → guru, neleyan, petani, dll
  5. Kedudukan → lurah, pemimpin adat, dll

Terdapat derajat tertentu serta arti tertentu bagi individu-individu sehubungan dengan kenggotaan kelompok sosial tertentu sehingga bagi individu terdapat dorongan-dorongan tertentu pula sebagai anggota suatu kelompok social.

Misalnya saja seorang guru, guru dianggap sebagai orang yang terhormat, yang bertugas membentuk karakter baik pada anak didiknya. Dengan derajat (anggapan) bahwa guru adalah orang terhormat dan ditugasi dengan tugas yang sangat mulia itu, guru memiliki dorongan agar guru tersebut berperilaku baik dihadapan anak didiknya dan di hadapan masyarakat luas, karena tingkah laku guru tersebut dianggap teladan (contoh) bagi mereka.

3. INGROUP & OUT GROUP

Ingroup, adalah kelompok social dimana individu mengidentifikasikan dirinya.

Didasarkan pada faktor SIMPATI dan mempunyai PERASAAN DEKAT dengan anggota kelompok.

Out group, adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan ingroupnya.

Perasaan ingroup atau outgroup didasarkan dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibanding dengan kelompok lainnya.

Contohnya: dalam prodi psikologi ini kita sebagai ingroup, namun prodi hiperkes adalah outgroupnya.

4. PRIMARY GROUP & SECONDARY GROUP

Primary Group

Sifat - sifat:

1. Permanen dan akrab

2. Tujuan individu menjadi tujuan kelompok juga

3. Hubungan melekat pada kepribadian dan tidak dapat diganti orang lain

4. Inklusif artinya menyangkut seseorang secara menyeluruh

Secondary group

kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan pribadi

Sifat:

hubungan sekunder

pengabdian

pemenuhan kewajiban untuk mencapai tujuan

5. PAGUYUBAN DAN PATEMBAYAN

Paguyuban

ü Anggota diikat oleh hubungan batin

ü Bersifat alamiah

ü Kekal

ü Berdasar rasa cinta dan kesatuan batin

ü Intimate, hubungan menyeluruh yang mesra

ü Private, hubungan bersifat pribadi

ü Eksklusive, hubungan hanyalah untuk kita saja

ü Contoh : keluarga, rukun tetangga, rukun warga, dll

TIPE PAGUYUBAN

  1. Karena ikatan darah, misalnya keluarga
  2. Karena tempat tinggal, misalnya rukun tetangga
  3. Karena jiwa pikiran.

PATEMBAYAN

  • Ciri-ciri
  1. Anggota diikat hubungan lahir
  2. Dalam jangka waktu pendek
  3. Bersifat belaka
  4. Mekanis
  5. Berdasar hubungan timbal balik
  6. Hubungan bersifat untuk semua orang

Contoh :

Ikatan antara pedagang, organisasi, dll

6. FORMAL GROUP DAN INFORMAL GROUP

Formal group adalah kelompok yang memiliki aturan tegas dan sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama.

Contohnya: Organisasi

Kriteria rumusan formal group:

Keberadaan tata cara untuk memobilisasikan dan mengoordinasikan usaha-usaha yang mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi.

Menurut Max Webber, organisasi-organisasi yang dibentuk menurut cara-cara birokrasi mempunyai ciri:

    1. Pembagian kerja sehingga terjadi spesialisasi.
    2. Posisi-posisi dalam organisasi terdiri dari hierarki struktur wewenang.
    3. Sistem peraturan menguasai keputusan-keputusan dan pelaksanaan.

Informal group adalah tidak pempunyai struktur dan organisasi tertentu yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena bertemu berulang kali yang didasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama.

Contohnya: Klik

  1. MEMBERSHIP GROUP DAN REFERENCE GROUP

Membership merupakan suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.

Reference group adalah kelompok-kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

Robert.K.Merton mengemukakan adanya 2 tipe umum reference group, yakni :

a) Tipe normatif (normative type)

b) Tipe perbandingan (comparasion type)

8. KELOMPOK OKUPASIONAL DAN VOLUNTER

Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggota memiliki pekerjaan yang sama.

Kelompok volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat.

D. KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK TERATUR

Ada bermacam-macam bentuk kelompok sosial yang tidak teratur, tetapi pada dasarnya dapat dimasukkan ke dalam 2 golongan besar yaitu

- KERUMUNAN (CROWD)

- PUBLIK

1. KERUMUNAN

Unsur-unsur yang menyangkut kerumunan :

kehadiran orang secara fisik

Ω Bersifat sementara (temporer)

Ω Tidak terorganisasi

Ω Identitas sosial tidak dipermasalahkan

Ω Kumpulan beberapa orang yang mempunyai tujuan yang sama

Cara membubarkan kerumunan

Ada dua cara membubarkan kerumunan :

  • Diperlukan usaha-usaha mengalihkan pusat perhatian
  • Dengan cara menakuti mereka

Menurut Kingsley Davis sering dikatakan bahwa kerumunan timbul dalam celah-celah organisasi sosial suatu masyarakat. Dengan demikian secara garis besar dapat dibedakan menjadi :

  • Kerumunan yang berguna bagi organisasi sosial masyarakat, timbul dengan sendirinya tanpa diduga sebelumnya
  • Pembedaan antara kerumunan yang dikendalikan oleh keinginan-keinginan pribadi.

KERUMUNAN BERARTIKULASI DENGAN STRUKUTUR SOSIAL

  1. Formal audience
  • Mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan
  • Bersifat pasif
  1. Planned Expressive Group
  • Pusat perhatian tidak begitu penting, tetapi ada persamaan tujuan
  • Menghasilkan kepuasan
  • Berfungsi sebagi penyalur ketegangan-ketegangan yang dialami orang karena pekerjaan sehari-hari ( rekreasi )

KERUMUNAN YANG BERSIFAT SEMENTARA (CASSUAL CROWDS)

  1. Kumpulan yang Kurang menyenangkan ( inconvenient aggregations
  • Antar individu saling menghalangi tercapainya suatu tujuan
  1. Kerumunan orang2 yang sedang dalam keadaan panik ( panic crowds )
  • Dorongan dalam diri individu dalam kerumunan mempunyai kecenderungan yang mempertinggi rasa panic
  1. Kerumunan Penonton ( Spectators Crowds )
  • Tidak direncanakan dan kegiatan-kegiatannya pada umumnya tidak terkendalikan

KERUMUNAN YANG ERLAWANAN DENGAN NORMA-NORMA HUKUM (LAWLESS CROWDS)

  1. Kerumunan yang bertindak emosional ( Acting Mobs )
  • Berusaha mencapai tujuan dengan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
  1. Kerumunan yang bersifat Immoral ( Immoral Crowds )
  • Hampir sama dengan kelompok ekspresif, bedanya : kerumunan immoral bertentangan dengan norma-norma masyarakat

Bentuk-bentuk umum seperti diatas tidaklah lengkap dan sempurna. Lagi pula, suatu kerumunan mungkin mempunyai ciri-ciri dari beberapa bentuk kerumunan

2. PUBLIK

Unsur-unsur yang membentuk Publik

v Tidak merupakan kesatuan

v Interaksi terjadi secara tidak langsung

v Mempunyai pengikut yang lebih luas dan lebih besar

v Tak ada pusat perhatian yang tajam yang menyebabkan kesatuan tidak ada

v Memperhatikan identitas sosial

v Mengutamakan kepentingan pribadi

Untuk Memudahkan meyimpulkan publik tersebut, digunakan cara-cara dengan menggandengkan nilai-nilai sosial atau tradisi masyarakat bersangkutan, atau dengan menyiarkan pemberitaan-pemberitaan, baik yang benar maupun yang palsu sifatnya.

E. MASYARAKAT PEDESAAN ( RURAL COMMUNITY) DAN MASYARAKAT PERKOTAAN ( URBAN COMMUNITY)

1. MASYARAKAT SETEMPAT

  • Pengertian

Suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu

  • Ciri-ciri
  1. Mempunyai wilayah tertentu
  2. Mempunyai ikatan solidaritas yang kuat
  3. Mempunyai logat bahasa sendiri
  4. Mempunyai cerita-cerita rakyat denagn variasi sendiri

seperasaan

  • Unsur-unsur perasaan komuniti sepenanggungan


saling memerlukan

2. TIPE MASYARAKAT

  • Klasifikasi masyarakat setempat menggunakan empat kriteria:
  1. Jumlah penduduk
  2. Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
  3. Fungsi-fungsi khusus masyarakat terhadap selurh masyarakat
  4. Organisasi masyarakat yang besangkutan

Kriteria tersebut digunakan untuk membedakan bermacam-macam masyarakat setempat yang sederhana dan modern serta masyarakat pedesaan dan perkotaan.

3. MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

MASYARAKAT PEDESAAN

MASYARAKAT PERKOTAAN

  • Hubungan yang erat dan lebih mendalam antar anggota
  • Berkelompok atas dasar kekeluargaan
  • Hidup dari pertanian dan perkebunan
  • Sangat tergantung pada tanah
  • Bekerjasama untuk mencapai kepentingan yang sama
  • Cara bertani sangat tradisional dan tak efisien
  • Pengendalian sosial masyarakat sangat kuat
  • Sulit sekali mengubah jalan pikiran
  • Bersifat materialistis dan memperhatikan kedudukan sosial
  • Egois dan faktor kepentingan sangat berperan
  • Kecenderungan ke arah duniawi
  • Perubahan sosial jelas terlihat

URBANISASI

Adalah proses perpindahan/berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

  1. Faktor pendorong penduduk desa meninggalkan daerahnya (push factors)
  1. Di desa lapangan kerja umumnya kurang
  2. Kaum muda mudi merasa tertekan oleh adat istiadat yang monoton
  3. Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan.
  4. Perkembangan tempat rekreasi sangat lambat.
  1. Faktor penarik penduduk desa pindah ke kota (pull factors)
  1. Anggapan bahwa di kota banyak pekerjaan
  2. Lebih banyak kesempatan mendirikan perusahaan dan industri yang lain di kota.
  3. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa.
  4. Kota dianggap memiliki tingkat kebudayaan lebih tinggi.
  5. Pendididkan (terutama pendidikan lanjutan) lebih banyak di kota.
  1. Akibat urbanisasi
  1. Timbulnya tempat tinggal baru di pinggiran kota.
  2. Warga desa yang meniru gaya kehidupan orang kota, yang disebut ubanisme.
  3. Meningkatnya tuna karya
  4. Masalah perwismaan dalam kota yang semakin padat.

F. SMALL GROUP

Suatu kelompok yang terdiri dari paling sedikit 2 orang yang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan menganggap hubungan itu sendiri penting baginya

KEUNTUNGAN SMALL GROUP

  1. Individu sebagai bagian kelompok yang juga merupakan bagian dari masyrakat secara keseluruhan
  2. Dipergunakknya metode baru dalam meneliti kelompok sosial
  3. Kepentingan percobaan-percobaan ilmiah
  4. Para peneliti ikut serta dalam kelompok sosial yang diteliti
  5. Adanya golongan-golongan masyarakat yang kreatif, untuk membedakannya dengan masy yang cenderung menjauhkan diri dari persoalan kemasyarakatan

G. DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL

Kelompok-kelompok sosial yang berkembang bukan merupakan kelompok-kelompok yang statis. Setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan, hal ini yang dinamakan dinamika kelompok sosial.

Hal ini dapat terjadi karena:

  1. Berubahnya struktur kelompok sosial
  2. Pergantian anggota kelompok
  3. Perubahan situasi politik, sosial, ekonomi.

Masalah dinamika kelompok juga menyangkut gerak atau perilaku kolektif. Dan itu bisa menjadi suatu tindak agresif.

SEBAB SEBAB SUATU KOLEKTIVA MENJADI AGRESIF

  1. Frustasi dalam jangka waktu yang lama
  2. Tersinggung
  3. Dirugikan
  4. Ada ancaman dari luar
  5. Diperlakukan tidak adil
  6. Menghadapi masalah-masalah kehidupan yang tidak agresif

Dinamika sosial yang diharapkan adalah DINAMIKA YANG PROGRESIF MENUJU KEMAJUAN DAN KESEJAHTERAAN