Selasa, 06 April 2010

tugaz praktek faal

SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN

PENGLIHATAN ->> MATA

PENDENGARAN & KESEIMBANGAN -->> TELINGA
PENCIUMAN ---> HIDUNG

PENGECAP -->> LIDAH

PERABA -->> KULIT

SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN

PENGLIHATAN -->> MATA

PENDENGARAN & KESEIMBANGAN -->> TELINGA
PENCIUMAN -->> HIDUNG

PENGECAP -->>> LIDAH

PERABA -->> KULIT
INDERA PENGLIHATAN
BOLA MATA TDD: 3 LAPISAN YAKNI,

LAPISAN TERLUAR -->> SKLERA, KERUH YG

SEMAKIN

KE DEPAN SE-MAKIN TEMBUS PANDANG


-->>
KORNEA

LAPISAN KEDUA -->> KHOROID, HITAM (GELAP), KE

DEPAN AKAN MEMBENTUK OTOT CILIARI & IRIS

(BERFUNGSI UNTUK MENGA-TUR CAHAYA

-->> BILA

CAHAYA TERLALU BESAR MAKA IRIS SALING

MENDEKATI, PUPIL MENGECIL SEDANGKAN JIKA

CAHAYA REDUP IRIS SALING MENJAUHI, PUPIL

MEMBESAR


LAPISAN TERDALAM -->> RETINA,


MEMPUNYAI


PEMBULUH DARAH ARTERI & VENA RETINALIS

SEHINGGA BOLA MATA TERALIRI DRH


LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN
nSELAIN KE 3 LAPISAN TERDAHULU, TERDAPAT PULA

LENSA KRIS-TALINA, AQUOUS HUMOR, VITROUS

HUMOR (AQUOUS VITROUS YG LBH KENTAL)


MEDIA PENGLIHATAN -->> KORNEA, AQUOUS HUMOR,

LENSA KRIS-TALINA, VITROUS HUMOR (AQUOUS

VITROUS)
KERUSAKAN ATAU GANGGUAN DARI SALAH SATU DI

ATAS, KITA TIDAK DAPAT MELIHAT


TERDAPAT PULA BINTIK KUNING (FOVEA NASALIS

= MAKULA LU-TEA = FOVEA SENTRALIS = FOVEA

MEDIALIS)
->> TEMPAT PENERI-MA BENDA YG

DILIHAT OLEH MATA KARENA DI TEMPAT INI

TDPT SEL KERUCUT (DLM FOVEA) & SEL BATANG

(TERSEBAR DI RETINA) SEBAGAI ORGAN YG PEKA

TERHADAP CAHAYA


LANJUTAN INDERA


PENGLIHATAN


SELAIN SYARAF OPTIK (II), ADA SYARAF

KRANIAL LAIN YANG MEMBANTU DLM

PENGOPERASIAN & GERAKAN BOLA MATA,

YAITU SYARAF OKULUMOTOR (III),

TROKLEARIS (IV), ABDUSENS (VI) &

TRIGEMINAL (V)
-->> SELAIN

MEMPERSYARAFI

DAERAH MATA SAMPAI KE KEPALA JUGA

MEMPERSYARAFI DAERAH RAHANG ATAS &

RAHANG BAWAH


BOLA MATA DIPEGANG OLEH 2 (DUA) MACAM

OTOT YAITU OTOT RECTUS (4 OTOT) &

OTOT OBLIQUE (2 OTOT)


OTOT RECTUS -->>SUPERIOR, INFERIOR,

LATERALIS, MEDIALIS

OTOT OBLIQUE -->> SUPERIOR & INFERIOR


LANJUTAN INDERA


PENGLIHATAN


nUNTUK DPT MELIHAT BENDA STIMULUS BERUPA

CAHAYA HARUS JTH DI RESEPTOR (PENERIMA)

YG SELANJUTNYA DI TERUSKAN KE PUSAT

PENGLIHATAN (FOVEA SENTRALIS) &

DIPERLUKAN KETAJAMAN (VISUS) PENGLIHATAN


VISUS SANGAT DIPENGARUHI SIFAT FISIS MATA (ABERASI MATA = KEGAGALAN SINAR UTK BERKONVERGENSI/BERTEMU ID TITIK IDENTIK), BESARNYA PUPIL, KOMPOSISI CAHAYA, MEKANISME AKOMODASI, ELASTISITAS OTOT, FAKTOR STIMULUS (WARNA YG KONTRAS, BESAR KECILNYA STIMULUS, DURASI, INTENSITAS CA-HAYA, SERTA FAKTOR RETINA (SEMAKIN KECIL & RAPAT SEL KERUCUT), MAKA SEMAKIN KECIL MINIMUM SEPARABEL (SEPARABLE MINIMUM
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN
nRUMUS VISUS: dengan menggunakan OPTOTYPE SNELLEN
n d d = jarak antara alat dgn subyek yang diperiksa
nV = ------- V = visus (ketajaman penglihatan)
n D D = jarak skala huruf yang masih dapat dibaca oleh
n mata normal
nPENGLIHATAN NORMAL = EMETROPI
nBILA BENDA YG DILIHAT JATUH DI DEPAN FOVEA SENTRALIS -->> DISEBUT RABUN JAUH (MYOPI) DAN DPT DIATASI DGN LENSA CE- KUNG (NEGATIF), BILA BENDA YG DILIHAT JATUH DI BELAKANG FOVEA SENTRALIS -->> DISEBUT RABUN DEKAT (HYPERMETROPI), DPT DIATASI DGN LENSA CEMBUNG (POSITIF)
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN
SEBAGAI

KATARAK

BILA SESEORANG MENGALAMI RABUN JAUH & JG

RABUN DEKAT SECARA BERSAMAAN

-->>
ASTIGMATISMA MAKA DPT DIPERBAIKI

DENGAN KACAMATA JENIS SILENDRIS YANG

BERFUNGSI UTK MENGATASI KE2 RABUN

TERSEBUT
TETAPI BILA ELASTISITAS LENSA KRISTALINA

MENURUN KARENA USIA & PENGAPURAN

-->> PRESBYOPIA -->> PENGAPURAN INI

DAPAT TERJADI BURAMNYA/KABURNYA

PENGLIHATAN YANG DISEBUT


BILA KITA MELIHAT SATU BENDA DGN KEDUA

BELAH MATA MAKA BENDA TSB DPT

TERLIHAT DGN BAIK KARENA JATUH

DI TITIK IDENTIK, TETAPI BILA SAL


AH SATU BOLA MATA DIGANGGU MAKA AKAN

TERLIHAT BENDA RANGKAP (DIPLOPIA)

KARENA TDK JTH DI TITIK IDENTIK


LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN


KELAINAN GENETIK YG BS TERJADI ADALAH BLIND

COLOR (BUTA WARNA

BUTA WARNA PERMANENT (TOTAL) -->> TDK DPT


MELIHAT WARNA DSR -->>
MERAH, HIJAU, BIRU

KRNKETIGA WARNA INI TERLIHAT HITAM

SEMENTARA

WARNA KUNING TERLIHAT SPT WARNA TERANG

BUTA WARNA TEMPORER -->> SESEORANG TDK DPT

MEMBEDAKAN WARNA MERAH TUA, MERAH DARAH,

MERAH BIT, MERAH TOMAT, MERAH CABE, MERAH

MUDA KARENA MEREKA HANYA DAPAT



MENYEBUTKAN WARNA DASAR SAJA YAITU MERAH






















Maksimalkan Fungsi Mata

Bentuk mensyukuri nikmat Tuhan atas dua bola mata adalah memaksimalkan fungsi mata sebaik-baiknya sekaligus merawatnya. Dengan demikian mata tidak hanya dimanfaatkan untuk melihat sesuatu yang kering makna, lebih dari itu yakni menjadikan mata sebagai sumber inspirasi untuk menggapai prestasi setinggi-tingginya.

Inspirasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (terbitan Balai Pustaka, 1989) diartikan sebagai pengaruh yang membangkitkan kegiatan kreatif atau gagasan yang muncul dalam ingatan. Proses kemunculan inspirasi dimulai dari interaksi antara penglihatan dengan objek yang diamati. Interaksi antara mata dengan objek atau benda sejatinya telah dimulai sejak manusia dilahirkan, bahkan sejak berada dirahim embrio telah berinteraksi dengan tubuh ibu yang mengandungnya. Dengan demikian proses belajar berinteraksi mestinya telah diajarkan oleh orang tua sejak bayi dilahirkan, bahkan sebelum dilahirkan melalui pendidikan pranatal.

Pada bulan-bulan paling awal, otak bayi membentuk ‘jalur visual’ utamanya pada fase awal, melalui indera penglihatan bayi akan menangkap objek yang kontras dan bentuk garis vertikal horisontal serta bentuk – bentuk lingkaran, bujur sangkar, dan segitiga . Menurut Glenn Doman (dalam Gordon Dryden dan Jeaanette Vos, 1999) stimulus warna yang diberikan untuk melatih indera penglihatan bayi hendaknya warna kontras hitam-putih, dan bukan warna pastel . Menurut Ronald Kotulak dalam bukunya Inside The Brain (1996) jika anak tidak memproses pengalaman visual pada umur dua tahun meskipun otaknya sudah sempurna ia takkan dapat melihat.

Fase kedua pasca fase bayi adalah fase usia dini. Pada fase ini adalah fase krusial karena memasuki golden growth. Lima puluh persen kemampuan belajar seseorang dikembangkan pada masa empat tahun pertamanya, 30% dikembangkan pada masa menjelang ulang tahun kedelapannya, dan sisanya sebesar 20% dikembangkan setelah masa usia delapan tahun. Pada fase ini anak mulai dilatih kegiatan fisik, menyanyi, dan membaca.

Latihan membaca pada usia dini penting karena mensinergikan mata untuk melihat dan membedakan bentuk huruf sekaligus merangsang perkembangan otak. Proses latihan membaca idealnya ditempuh dengan kegiatan yang merangsang indera penglihatan seperti dengan memberikan buku yang berwarna cerah atau memberikan huruf –huruf yang dibuat kontras.

Berakhirnya fase bayi dan fase usia dini maka individu mulai memasuki fase yang semakin banyak memerlukan energi fisik dan pikiran untuk menata cita-cita melalui akumulasi prestasi disetiap episodenya. Dalam posisi ini maka proses kognisi akan sangat penting dalam menunjang prestasi yang diraih.

Proses kognisi tentu melibatkan semua indera dan utamanya indera penglihatan karena sebagian besar proses kognisi dimulai dari pengamatan. Menurut Romlah (2004) pengamatan merupakan pintu gerbang bagi masuknya pengaruh dari luar, baik pengaruh fisik, pengalaman, pendidikan, dan lain sebagainya. Berawal dari pengamatan ini maka proses kognisi akan dilanjutkan dengan proses tanggapan, dan dilanjutkan dengan ingatan. Proses tanggapan dan ingatan tentunya akan sangat dipengaruhi oleh proses kecermatan dalam pengamatan karena proses ini adalah gate atau pintu gerbangnya.

Memaksimalkan Proses

Kesempurnaan fungsi dua bola mata sejak usia dini menjadi modal yang berharga untuk menggapai prestasi. Tugas setiap individu berikutnya adalah memaksimalkan fungsi mata dalam proses pencapaian prestasi melalui belajar.

Untuk memaksimalkan proses fungsi mata adalah berkoordinasi dengan otak dan seluruh indera untuk mengenali gaya belajar. Gaya belajar setiap individu harus dikenali oleh individu yang bersangkutan karena gaya belajar akan memberi kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian prestasi. Pada dasarnya ada tiga gaya belajar utama yakni gaya belajar visual yang mengandalkan indera penglihatan, gaya belajar auditorial yang mengandalkan indera pendengaran, dan gaya belajar kinestetik yang mengandalkan gerakan tubuh.

Setelah gaya belajar diketahui maka setiap individu harus belajar empat tingkat untuk menggapai prestasi yakni belajar tentang citra diri dan perkembangan pribadi, pelatihan keterampilan hidup, belajar tentang cara belajar dan berfikir, serta belajar akademik, fisik, artistik yang spesifik.

Dalam proses belajar empat tingkat ini maka fungsi mata harus dimaksimalkan sehingga membentuk kararkter yang cekat, cepat, dan tepat. Pribadi yang cekat adalah pribadi tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter, bentuk, dan perilaku objek yang diwaspadai. Pribadi yang cepat adalah pribadi yang cakap mengantisipasi perubahan, mengurangi kesenjangan kekurangan (gap) terhadap berbagai permasalahan. Dan pribadi yang tepat adalah pribadi yang senantiasa bekerja secara presisi, tepat sasaran, dan mempunyai validitas yang tinggi.

Sinergikan dengan Mata Hati

Dua bola mata indah, sehat, dan berfungsi dengan normal yang telah dilatih dari pranatal sampai dewasa akan menjadi sumber inspirasi yang dahsyat jika disinergikan dengan mata hati. Proses mensinergikan antara mata sebagai indera fisik dan mata hati sebagai indera batin sejatinya merupakan kolaborasi yang menggabungkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.

Akumulasi proses yang panjang yang dilakukan dengan kesungguhan dan disertai dengan dialektika antara indera mata dan indera batin sekaligus penerapan multiple intelligences pada akhirnya memberi inspirasi untuk berprestasi tinggi yang dapat dijadikan prasasti hidup.






Susunan indera penglihatan dalam garis besar terdiri dari:

1. Kedua mata (the eye).

2. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the visual pathway).

3. Pusat penglihatan dalam otak (visural korteks).

Disamping itu terdapat organ-organ aseseori yang penting untuk melindungi dan mempertahankan fungsi mata, yaitu kelopak mata, bulu mata, alis dan kelenjar air mata.

1. The Eye

Mata merupakan bagian indera yang fungsinya hanya terbatas pada menerima dan menyiapkan rangsang agar dapat diteruskan ke pusat-pusat penglihatan yang terletak di dalam otak. Mata merupakan organ penglihat (apparatus visual) yang bersifat peka cahaya (foto sensitif).

Bagian bola mata manusia yang bertdedah ke permukaan anterior hanya 1/6 (seper-enam) bagian saja. Sedangkan sisanya terlindung dalam orbita mata. Secara anatomi, bola mata dapat dibedakan menjadi tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu:

a. Sklera (selaput putih)

Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat, berfungsi untuk bagian-bagian dalam bola mata dan untuk mempertahankan kekakuan bola mata.

b. Kornea

Kornea merupakan selaput bening yang melapisi bagian anterior bola mata. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya pada retina. Lapisan luar kornea ditutup oleh lapisan epitel yang berkesinambungan dengan epidermis yang disebut konjungtiva.

2. Lapisan Vaskular, terdiri dari:

a. Koroid

Merupakan menbran tipis yang mengandung pigmen dan melapisi permukaan sebelah dalam sklera. Koroid mengandung banyak pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi ke retina.

b. Iris

Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada iris terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Iris berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan jalan membesarkan atau mengecilkan pupil, yaitu lubang yang terletak di tengah-tengah iris.

Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula sebaliknya.

Iris juga mempengaruhi warna mata seseorang, yaitu terkait dengan jumlah dan sifat pigmen yang terkandung di dalamnya.

c. Lensa

Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya pada retina. Lensa berada tepat di belakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris. Ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang viterus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama dengan humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata.

d. Retina

Retina adalah bagian mata vertebrata yang peka terhadap cahaya, merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Bagian ini berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls saraf dan menghantarkan impuls ke saraf optik (II). Retina tersusun atas lapisan jaringan saraf (sebelah dalam merupakan bagian visual) dan lapisan berpigmen (sebelah luar merupakan bagian non visual).

Lapisan jaringan saraf pada retina mengandung tiga daerah neuron yaitu:

1) Neuron Fotoreseptor

2) Neuron Bipolar

3) Neuron Ganglion

Neuron fotoreseptor berfungsi untuk menerima stimulus cahaya. Neuron fotoreseptor dapat dibedakan menjadi rods (sel batang) dan cones (sel kerucut). Sel batang mengandung pigmen rodospin yang dikhususkan untuk penglihatan hitam-putih dalam cahaya redup, serta untuk membedakan gelap dan terang serta tidak dapat menghasilkan yang berwarna. Sedangkan sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yang dikhususkan untuk melihat benda berwarna dan dapat menghasilkan bayangan yang tajam dalam cahaya terang.

Sel kerucut terpusat pada fovea sentral, suatau lekukan kecil pada makula lutea. Makula lutea (bintik kuning) terdapat pada bagian posterior retina, bersesuaian dengan sumbu visual mata. Bayangan hanya dapat direspon oleh mata, jika jatuh pada binti kuning. Cahaya yang diterima oleh neuron-neuron fotoreseptor diubah menjadi impuls syaraf, kemudian dihantarkan ke neuron bipolar dan diteruskan ke neuron ganglion.

matagambar reseptor penglihatan /mata (sumber: www.bebas.vlsm.org)

referensi:

Junquiera, L.C. dan Carneiro. J. 1980. Basic Histology.

Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982. Jakarta: EGC.

Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.

Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang.

Junquiera, L.C. dan Carneiro. J. 1980. Basic Histology.

Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982. Jakarta: EGC.

Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.

Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang.

www.bebas.vlsm.org

(artikel ini dimodifikasi dari makalah oleh iqbal, fila iin, nanik, rila, wulan dan ucik)



Mengenal Indera Penglihatan Mata



, Bagian, Pelindung & Cara Merawat Mata Tetap Sehat Jeli

Mata kita sebagai indera penglihatan merupakan alat optik utama bagi manusia. Agar mata dapat berfungsi dengan baik, kita harus menjaganya agar selalu tetap sehat setiap saat.

Mata manusia dilindungi oleh bagian mata berikut ini :
1. Kelopak mata yang berfungsi untuk berkedip dan menghalau masuknya kotoran ke dalam mata.
2. Bulu mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu.
3. Alis yang berfungsi untuk menghalangi jatuhnya keringat dari dahi ke mata.
4. Kelenjar air mata yang berfungsi untuk menghasilkan air mata sehingga mata tidak kering. dan membersihkan kotoran yang terdapat di permukaan mata.

Mata terdiri dari bagian-bagian di bawah ini :
1. Kornea yang disebut juga selaput tanduk, berupa selaput bening yang merupakan lapisan terdepan dari mata untuk melindungi bagian dalam mata dan menerima rangsang cahaya.
2. Aqueous humor yang berupa cairan dan terdapat di belakang kornea memiliki fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
3. Pupil yang berupa lubang di bagian tengah iris untuk mengatur kuantitas cahaya yang masuk. Itulah sebabnya apabila berada di tempat gelap pupil akan melebar sedangkan di tempat terang pupil akan mengecil.
4. Lensa yang berbentuk transparan bikonveks dan bersifat elastis, sehingga dapat mengalami perubahan dari cembung ke pipih dan sebaliknya. Lensa berfungsi untuk mengatur pembentukan bayangan agar cahaya tepat jatuh pada retina.
5. Iris yang merupakan diafragma di sekitar pupil berupa tirai berpigmen terletak di depan lensa, disebut juga sebagai selaput pelangi karena memberi warna pada mata. Fungsinya untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
6. Sklera yang yang disebut juga selaput keras dengan lapisan berwarna putih dan tidak tembus cahaya berfungsi untuk melindungi mata bagian dalam.
7. Selaput koroid yang disebut juga selaput pembuluh karena mengandung banyak pembuluh darah, letaknya di lapisan tengah bola mata dan berwarna coklat kehitaman berfungsi untuk memberi zat makanan dan oksigen ke retina.
8. Retina yang disebut juga selaput jala merupakan lapisan terdalam dari bola mata yang lunak dan peka terhadap cahaya. Fungsinya untuk menangkap bayangan.
9. Bintik Kuning yang banyak mengandung sel-sel saraf berupa:
a. sel kerucut yang peka terhadap cahaya terang dan membedakan warna hijau, merah, biru
b. sel batang yang peka terhadap cahaya kurang terang dan membedakan warna hitam putih
10. Otot mata yang memiliki 6 otot penggerak terdiri dari:
a. 4 otot rektus (lurus) untuk menggerakkan otot mata ke atas dan ke bawah
b. 2 otot obliq (menyerong) untuk menggerakkan bola mata ke bawah-sisi luar dan ke atas-sisi luar

Untuk dapat melihat, diperlukan adanya cahaya yang dipantulkan dari benda masuk ke dalam mata melalui kornea yang diteruskan ke pupil lalu masuk ke lensa mata menuju retina. Selanjutnya rangsang cahaya yang diterima retina diteruskan oleh saraf ke otak untuk diterjemahkan.oleh saraf.

Pada mata yang normal (emetropy), titik terdekat mata (punctum proximum) berjarak 10 cm - 20 cm untuk anak-anak dan 20 cm – 30 cm untuk orang dewasa, sedangkan titik terjauh mata berjarak tidak terhingga.

Agar mata tetap terjaga, aturlah gaya hidup yang sehat dengan melakukan :
1. Rajin berolahraga agar aliran darah ke mata lancar.
2. Makan nutrisi 4 sehat 5 sempurna agar asupan gizi cukup.
3. Jangan biasakan diri melihat dari jarak dekat, alihkan pandangan ke tempat yang jauh selama ± 5 menit, lakukan hal ini setiap ± 15 menit untuk mengurangi kelelahan mata.
4. Membacalah di tempat yang cukup cahayanya dan posisi yang benar.
5. Lakukan senam mata setiap hari untuk melatih otot mata agar relaks dan kuat dengan cara melirik ke atas dan bawah, kiri dan kanan, serong kiri atas-serong kanan bawah dan sebaliknya, lalu gerakan melingkar searah jarum jam dan berlawanan jarum jam masing-masing 5-10 hitungan.
6. Lindungi mata dengan kacamata anti UV jika berada di luar ruangan atau tempat yang terik untuk meminimalisir dampak dari sinar UV dan radikal bebas.
7. Hindari menggunakan obat atau vitamin mata tanpa konsultasi dengan dokter mata.

Mata merupakan jendela hati, karena apa yang kita rasakan dapat terpancar dari mata, maka dari itu rawatlah mata Anda. Semoga informasi ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar